Milia: Mengenal Penyebab, Jenis, Gejala, dan Cara Mengatasinya


Milia adalah salah satu masalah kulit yang biasanya muncul di area wajah. Kondisi ini sering kali terjadi pada bayi baru lahir, namun bukan tidak mungkin dialami oleh anak-anak dan orang dewasa. Sebenarnya milia bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan karena bisa hilang dengan sendirinya, namun terkadang kondisi ini cukup mengganggu apalagi jika tak kunjung hilang.
 
Lantas, apa yang menyebabkan munculnya milia? Mari simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa itu Milia?
 
Milia adalah benjolan atau bintik-bintik kecil berwarna putih yang muncul di area wajah, seperti di bawah mata, hidung, dan pipi. Kondisi ini sering dialami oleh bayi baru lahir, namun umumnya dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
 
Meski begitu, milia tetap bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa dan membutuhkan waktu yang lebih lama hingga beberapa bulan untuk menghilang. Milia tumbuh secara berkelompok, bila hanya terdapat satu bintik/benjolan kecil, maka disebut dengan milium.
 
Milia sering dianggap sama dengan miliaria atau biang keringat, padahal kedua kondisi ini berbeda. Miliaria ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di kulit dan terasa nyeri/gatal. Miliaria terjadi karena kelenjar keringat mengalami penyumbatan.
 
Penyebab Milia
 
Belum diketahui secara pasti apa penyebab milia. Namun secara umum, kondisi ini bisa terjadi karena terdapat keratin atau sel kulit mati yang terperangkap di bawah permukaan kulit.
 
Di samping itu, beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi munculnya milia pada orang dewasa adalah sebagai berikut:
 
- Paparan sinar matahari yang berlebihan, sehingga membuat sel-sel kulit mati tidak mengelupas secara normal dan terperangkap di bawah kulit.
- Produk perawatan kulit yang tidak terserap oleh kulit dengan baik.
- Pengolesan krim petroleum jelly. Di samping manfaatnya yang bisa membuat kulit lebih lembap dan halus, krim petroleum jelly juga dapat meningkatkan risiko munculnya milia karena berpotensi menyumbat pori-pori kulit.
- Penggunaan krim steroid dalam jangka panjang.
- Kerusakan pada kulit akibat trauma kulit, misalnya karena prosedur dermabrasi (prosedur pengelupasan lapisan kulit terluar untuk menghaluskan kulit).
- Mengidap masalah kulit tertentu, misalnya rosacea, eksim, dan ketombe.

Munculnya masalah kulit seperti milia juga bisa dipengaruhi oleh gaya hidup yang kurang sehat, di antaranya:
 
• Kebersihan kulit kurang terjaga.
• Kurang tidur.
• Menggunakan produk skincare yang tidak sesuai dengan tipe kulit.
• Menggunakan pakaian dengan bahan kasar.
• Pemakaian produk kosmetik yang berpotensi menyumbat pori-pori kulit.

Gejala Milia
 
Gejala utama milia adalah munculnya bintik-bintik berwarna putih dan bergerombol di area wajah. Bintik-bintik atau benjolan tersebut berukuran sangat kecil dengan diameter 1–2 mm. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa kurang nyaman, namun tidak terasa nyeri.
 
Milia juga bisa berubah warna menjadi kemerahan apabila mengalami iritasi, misalnya akibat bergesekan dengan pakaian atau sprei yang berbahan kasar. Beberapa area kulit yang paling sering menjadi tempat munculnya milia adalah:
 
• Rahang.
• Bagian dalam mulut.
• Dada.
• Alat kelamin.
• Dahi.
• Kelopak mata.
• Hidung.
• Belakang telinga.
• Pipi.
• Kulit kepala.
 
Jenis-Jenis Milia
 
Milia terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:
 
- Neonatal milia: Milia yang terjadi pada bayi baru lahir, biasanya muncul di sekitar hidung.
- Milia en plaque: Milia yang gejalanya cukup parah dan sering terjadi pada wanita paruh baya, namun belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Tipe milia ini umumnya memiliki ukuran diameter yang cukup besar dan menonjol.
- Primary milia/milia primer: Milia pada anak-anak dan orang dewasa, biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
- Secondary milia/milia sekunder: Milia yang muncul akibat cedera pada kulit, misalnya luka lepuh atau penggunaan krim kortikosteroid.
- Multiple eruptive milia: Jenis milia ini umumnya muncul secara berkelompok dan dapat hilang dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
 
Diagnosis Milia
 
Dokter biasanya bisa mengenali milia dan mendiagnosisnya melalui karakteristik di wajah, kecuali pada milia en plaque. Milia en plaque memerlukan pemeriksaan penunjang seperti biopsi kulit (pengambilan sampel jaringan kulit) untuk mengonfirmasi diagnosis.
 
Meski milia tidak berbahaya, sebaiknya orang tua segera memeriksakan si kecil ke dokter apabila mengalami gejala milia yang tak kunjung hilang selama lebih dari 3 bulan.
 
Cara Menghilangkan Milia
 
Milia pada bayi umumnya tidak memerlukan perawatan atau prosedur khusus karena bisa hilang dengan sendirinya. Sementara pada orang dewasa, milia biasanya memerlukan waktu hingga beberapa bulan untuk bisa hilang sepenuhnya, sehingga diperlukan prosedur yang bisa mempercepat hilangnya milia.
 
Pilihan prosedur yang biasanya dilakukan untuk menghilangkan milia adalah sebagai berikut:
 
Abrasi laser, menghilangkan milia dengan laser.
Diathermy, menghilangkan milia menggunakan suhu panas.
Chemical peeling, prosedur pengelupasan lapisan kulit paling luar (epidermis) dengan bantuan bahan kimia.
Deroofing, mengeluarkan isi milia menggunakan jarum steril.
Dermabrasi, prosedur pengelupasan epidermis menggunakan alat khusus.
• Obat antibiotik oral atau krim isotretinoin, digunakan untuk kasus milia en plaque.
Krioterapi, pembekuan dan penghancuran benjolan milia dengan nitrogen cair.
 
Cara Mencegah Milia
 
Pada orang dewasa, kunci utama dalam mencegah milia adalah menjaga kesehatan kulit. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit, di antaranya:
 
- Menggunakan produk skincare yang sesuai dengan tipe kulit.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B dan E yang bermanfaat bagi kesehatan kulit.
- Menjaga kebersihan kulit dengan rutin mencuci muka menggunakan sabun wajah.
- Hindari penggunaan produk skincare yang mengandung kortikosteroid tanpa anjuran dari dokter.
- Melindungi kulit dari paparan sinar matahari menggunakan sunscreen minimal SPF 30.





















Komentar

Postingan Populer